Iklan

iklan

Iklan

iklan
Minggu, 6 Apr 2025

Iklan

iklan

Mahasiswa Unitri Bantu Desa Banjarejo Olah Sampah Organik dengan Budidaya Maggot

15 Feb 2025, 14:26 WIB Last Updated 2025-02-15T07:26:10Z
Mahasiswa Unitri Bantu Desa Banjarejo Olah Sampah Organik dengan Budidaya Maggot
Suaraperubahan.com / Malang - Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) yang tergabung dalam Kelompok 19 Pengabdian Masyarakat Tematik (PMT) II mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngantang, Malang, Jumat (14/2/25).

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengolahan limbah organik rumah tangga dengan memanfaatkan maggot BSF sebagai solusi ramah lingkungan.” Ujar ketua kelompok PMT.

Dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Retno Wilujeng, Kegiatan ini berlangsung di balai desa dan dihadiri oleh masyarakat setempat yang antusias untuk belajar lebih dalam mengenai teknologi pengolahan limbah organik.

Dalam kegiatan ini, acara dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi sosialisasi, peserta diberikan pemahaman tentang teori dan manfaat budidaya maggot BSF dalam pengolahan limbah organik. Sedangkan pada sesi praktik, mahasiswa langsung mendemonstrasikan proses budidaya, mulai dari pemilahan sampah organik, pemberian pakan kepada maggot, hingga pemanfaatan hasilnya berupa kasgot (kascing maggot) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik berkualitas tinggi.
iklan
“Program ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengurangi permasalahan sampah organik di lingkungan masyarakat.” harap Retno Wilujeng. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat untuk mengelola sampah organik rumah tangga. Dengan memanfaatkan maggot BSF, tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian lokal,” tambahnya.

Menurut, Anom Rohman, salah satu peserta PMT, melalui sosialisasi dan praktik budidaya ini, masyarakat diharapkan dapat memahami dan memanfaatkan teknologi ini untuk mengurangi limbah organik serta meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain sosialisasi dan praktik, mahasiswa juga membagikan hasil kasgot serta bibit tanaman yang disumbangkan oleh Universitas Tribhuwana Tunggadewi sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat.

“Kami sudah lama ingin mempelajari metode ini. Alahamdulillah Unitri memberikan kesempatan ini kepada kami. Tidak hanya dilatih, kami juga ingin terus didampingi, karena bagaimanapun ini kan permulaan, tentu kami masih butuh adaptasi dengan metode ini,” ucap salah satu peserta kepada Suaraperubahan.com

Unitri sebagai kampus Kerakyatan terus berkomitmen untuk terus melibatkan diri dalam pengembangan Sumberdaya Manusia, khusunya pengembangan inovasi terbaharukan dan berkelanjutan.

Iklan

iklan